Anak-anak punya banyak bakat yang bisa tumbuh sejak dini, salah satunya adalah bakat seni. Guru di sekolah punya peran penting buat membantu anak menemukan dan mengembangkan bakat itu. Lewat kurikulum tematik, guru bisa mengajak anak belajar sambil bermain dan berkreasi, jadi pelajaran jadi lebih menyenangkan dan gak membosankan.

Mengapa Kurikulum Tematik Cocok untuk Mengasah Bakat Seni?
Kurikulum tematik itu seperti belajar banyak hal dalam satu tema. Jadi, anak gak cuma duduk dengar penjelasan, tapi juga bisa menggambar, bernyanyi, menari, atau membuat kerajinan tangan sesuai tema yang sedang dipelajari. Dari kegiatan seperti ini, bakat seni anak bisa lebih kelihatan dan berkembang.
Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Sekolah yang Bisa Bikin Anak Makin Kreatif
Dengan kurikulum tematik, guru jadi lebih bebas membuat kegiatan yang menarik. Anak juga jadi lebih aktif karena mereka bisa mengekspresikan diri. Lewat menggambar atau bermain drama, anak jadi percaya diri dan berani tampil di depan teman-temannya.
Langkah Guru Membantu Anak Mengembangkan Bakat Seninya
-
Memberi tugas seni sesuai tema yang sedang dipelajari, misalnya membuat kolase saat tema “Lingkungan”.
-
Mengamati hasil karya anak dan memberi pujian agar mereka semangat.
-
Mengadakan pertunjukan atau pameran kecil di kelas untuk menampilkan karya siswa.
-
Mengajak anak berdiskusi tentang karya seni agar mereka bisa belajar dari teman lain.
-
Memberi waktu bebas berkarya supaya anak bisa menciptakan sesuatu dari imajinasinya sendiri.
Melalui langkah-langkah sederhana tapi menyenangkan ini, bakat seni anak bisa tumbuh dengan alami dan tanpa paksaan.
Kurikulum tematik bukan cuma tentang belajar pelajaran, tapi juga membantu anak menemukan siapa dirinya dan apa yang ia suka. Saat guru memberi ruang untuk anak berkreasi, mereka bukan cuma belajar seni, tapi juga belajar percaya diri dan menghargai proses.